Lompat lompat belok kanan belok kiri
Ke depan
ke belakang
Menoleh sedikit
Maju satu langkah
Maju dua langkah
Jalan di tempat
Diam
Ambil langkah
sikap tenang
Lari!
REKREASIII!!! yaps.. tanggal 12 Juni - 14 Juni kemarin, aku ikut rekreasi sama temen-temenku anak kelas XI ke BALI! Tapi sayangnya yang ikut gak semua, cuma anak 87 dan cuma diangkut 2 bis. mendadak banget rasanya. Aku aja nggak nyiapin apapun buat ke bali. Cuma kemas-kemas sebentar. tapi enak banget lho disana. aku suka banget.. hampir semua yang kami kunjungi itu pantai. pertama, kami ke pantai tanah lot ngeliat sunset. sebelum liat sunset..foto-foto itu sudah pasti.. Yupp.. abis itu kita melepas lelah di WISMA PURNAMA. di sana tempatnya agak kecil tapi nyaman. Aku sekamar sama Aderia, Tiara, dan Sofia. Kita ngerasa nyaman banget lho disana. Karena kecapekan, kita bobo puless.. Besok paginya, kita ke cening bagus, pusat oleh-oleh. Aku beli makanan banyak disana. yang paling banyak sih kacang. tapi ada juga yang lain. abis itu liat tari barong. lucu banget tapi agak **** gitu.. hahahahaha..tapi saya menikmatinya oh iya, hari kedua aitu kami ditemenin ma guide namanya mbok ayu....
Rawon or Nasi Rawon/Rawon Rice (when served with rice) is a strong rich tasting traditional Indonesian beef black soup. Originally from Surabaya in Indonesian province of East Java. It uses black nuts/"keluak/kluwek"( Pangeum edule , fruits of kepayang tree) as the main spice which gives the strong nutty flavor and dark color to the soup. The soup is made of ground mixture of garlic, shallot, keluak, ginger, candlenut , turmeric , red chili and salt sauteed with oil until it gets aromatic. The sauteed mixture is then poured into boiled beef stock with diced beef. Lemongrass, galangal, bay leaves, kaffir lime leaves and sugar are then added as seasonings. The special dark/black color of rawon comes from the keluak as the main spice. The soup is usually garnished with green onion and fried shallot, and served with rice, hence the name Rawon Rice or Nasi Rawon in Indonesian language, together with baby bean sprouts, "tempe", teasalted preserved egg, sh...
Buku ini sebenernya adalah buku lama, yaitu buku yang berjudul " tidak ada yang tidak bisa" yang ditulis oleh bapak Dahlan Iskan, pada tahun 2012. Namun, baru beberapa hari kemarin aku sempet membacanya, dan alhasil aku banyak mendapat inspirasi dari buku ini. Mungkin banyak orang yang belum mengenal Bapak Karmaka Surjaudaja. Beliau merupakan seorang yang tangguh yang berkorban mati2an demi bank yang diwariskan oleh mertuanya, Bank NISP. Bank ini sempat hampir mati, kolaps akibat banyaknya cobaan yang dihadapi, mulai dari ditipu manajemen sendiri, krisis pada saat tahun 1965-1966, namun selalu berhasil dilewati berkat keteguhan dan kegigihan bapak Karmaka untuk mempertahankan bank warisan ini. Sebelum dipercaya oleh mertuanya untuk mengendalikan bank NISP, Karmaka dari kecil memang adalah seorang 'pejantan tangguh' yang selalu bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan kebutuhan keluarga besarnya. Dia pernah menjadi seorang guru dan seorang pekerja di pabri...
Komentar
Posting Komentar