Prosa penungguan

Lantai merah luas terinjak banyak kaki kaki berlalu lalang. Para wanita dan seorang lelaki terdiam dengan telepon genggam di tangan. Menunggu kepastian. Ada juga yang mengamati situasi sambil membaca fiksi. Dosen-dosen kami tak kunjung datang. Beberapa detik lalu, tiba-tiba bapak berkacamata, entah siapa, duduk dan masuk dalam grup pengharap ini. Bertanya kepada yang lain "nunggu siapa?". Menunggu kolegamu pak, jawab hati kecil tak tahu diri.

Jam sebelas lebih tiga puluh dua menit sekarang. Penantian yang tak akan padam demi sebuah hasil.

Bapak-bapak menghubungi temannya dengan suara kencang.

Lalu bercerita

Berhasilkah kali ini? Hanya bisa pasrah

Grup pengharap bercerita, membaca dan ada pula yang diam. Tapi tanganku bergerak indah di atas keypad tablet, menceritakan kisah ini

Mahasiswa berlalu lalang, banyak urusan.

Kini semua yang menunggu kepastian sedang sibuk. Sibuk dengan pikiran mereka, yang sementara teralihkan. Menunggu memang pekerjaan terhebat yang pernah ada.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

len-jelenan ke bali jegeg

it's my favorite food, Rawon :)

Inspirasi Perjuangan dari seorang Karmaka Surjaudaja