Story from Puspita Dewi Hidayaningtyas

Tulisan kali ini bukan tentang resensi buku terbarunya Raditya Dika atau buku lain yang sejenis ber-perikebinatang-an, tapi tentang ceritaku yang mirip dengan inspirasi buku Koala Kumal. Dari beberapa talkshow dan cerita di blognya, Raditya dika menamai karya terbarunya dengan judul koala kumal karena melihat gambar seekor koala di Aussie yang sedih akibat habitatnya yang berupa hutan lebat udah rusak habis dibabat oleh manusia. Koala itu udah nggak nyaman lagi tinggal di habitat aslinya. Hal yang sama ternyata juga aku rasain. Sesuatu yang pernah aku tinggalkan dan sekarang ketika aku kembali, semua nggak lagi sama seperti dulu. Sesuatu itu berwujud rumah J . Dulu, aku mengenal rumah sebagai tempat kembali yang paling nyaman. Entah dari suasananya, dari lingkungannya, dari kehangatan keluarga dan semua hal terbaik yang aku rasakan. Tapi sekarang rasanya beda. Terlalu banyak perubahan drastis yang entah kenapa bikin aku nggak nyaman lagi. Sepertinya hal-hal yang sepele, tapi s

(for my bestie, good luck for you ^^ ) Keresahan dan gelisah ini tiba-tiba muncul di hati Vini.Keresahan karena ingin sekali bertemu dan bercerita banyak hal bersama seseorang itu. Seseorang yang menjadi teman saat bersekolah di sekolah menengah pertama dulu, dan mungkin itulah yang disebut rindu. Rindu yang tidak wajar. Rindu yang datang tiba-tiba. Rindu yang datang di setiap malam, yang menyebabkan Vini tidak bisa tidur cepat, yang membuat Vini selalu memikirkan seseorang itu sedang melakukan hal apa, yang membuat Vini selalu mengecek alat komunikasinya dan berharap seseorang itu mengirimkannya pesan atau membalas pesannya, dan membuat Vini menjadi detektif paling andal untuk tahu semua hal tentang seseorang itu. Mungkin inilah perasaan jatuh cinta. Oh God, Vini benar-benar jatuh cinta! Tiba-tiba datang seseorang yang masuk kedalam otak dan hati Vini, kemudian mengacaukan semuanya J Sebenarnya, Vini ingin menyampaikan perasaannya pada seseorang ini, tapi... ketakutan m