Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2014

Kebimbangan Pemilih Pemula : Antara Anies Baswedan atau capres PDIP itu..

Tahun 2014 ini merupakan kali pertama saya buat ikutan nyoblos. Meskipun sebelumnya juga pernah nyoblos untuk pemilihan ketua OSIS SMA, Presiden  BEM dan presiden EM di kampus, juga pemilihan walikota dan Gubernur Jawa Timur, namun ini tetep aja beda. Ini saatnya saya, sebagai warga negara yang bijak (aamiin), memilih seseorang yang tepat untuk memimpin bangsa ini. Ini saatnya untuk "mengubah" Indonesia. Makanya, dari kemarin-kemarin saya juga sempet ngikutin gimana perkembangan dinamika politik lewat televisi. Meskipun ada sih yaa beberapa televisi yang sedikit memihak ke salah satu calon presiden/wakil presiden. Apalagi kalo sang pemilik televisi tersebut yang menjadi calon presiden dan wakil presiden. Ada sih beberapa televisi yang netral dan beritanya berimbang sekali. Sebut saja Kompas TV. Hehehehe nggak promosi loh. Nah, dari sekian banyak Calon presiden yang digadang-gadang, dikabarkan, bahkan yang sudah mendeklarasikan pencalonan dirinya, saya tertarik dengan dua or

Inspirasi Perjuangan dari seorang Karmaka Surjaudaja

Buku ini sebenernya adalah buku lama, yaitu buku yang berjudul " tidak ada yang tidak bisa" yang ditulis oleh bapak Dahlan Iskan, pada tahun 2012. Namun, baru beberapa hari kemarin aku sempet membacanya, dan alhasil aku banyak mendapat inspirasi dari buku ini. Mungkin banyak orang yang belum mengenal Bapak Karmaka Surjaudaja. Beliau merupakan seorang yang tangguh yang berkorban mati2an demi bank yang diwariskan oleh mertuanya, Bank NISP. Bank ini sempat hampir mati, kolaps akibat banyaknya cobaan yang dihadapi, mulai dari ditipu manajemen sendiri, krisis pada saat tahun 1965-1966, namun selalu berhasil dilewati berkat keteguhan dan kegigihan bapak Karmaka untuk mempertahankan bank warisan ini. Sebelum dipercaya oleh mertuanya untuk mengendalikan bank NISP, Karmaka dari kecil memang adalah seorang 'pejantan tangguh' yang selalu bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan kebutuhan keluarga besarnya. Dia pernah menjadi seorang guru dan seorang pekerja di pabri

Are you can speak Javanese? Javanese?

Javanese language is one of a hundred—or maybe a thousand—local language in Indonesia. This language is mostly used by people from central java, jogjakarta, esat java and east side of west java. I think javanese language is easy and simple. But for foreigner, in the first time using javanese, it can be funny. Javanese language have a special alphabet called “Aksara Jawa”. In Javanese culture, javanese language have three level. The first level is “ngoko”, usually use in chatting between friend in the same age. The second level is “kromo inggil”, usually use for person that we respect. Kromo inggil is the intermediate level. The third level is “kromo alus”, usually use for the older person example for parents, grandma, grandpa or teachers. So, if we use this level, we can reputed as polite person J To be honest, I just can speak fluently in ngoko and kromo inggil. So if I want to chatting with the older person, I usually speak with bahasa Indonesia because I’m affraid, i can’t