Semacam Koala Kumal

Tulisan kali ini bukan tentang resensi buku terbarunya Raditya Dika atau buku lain yang sejenis ber-perikebinatang-an, tapi tentang ceritaku yang mirip dengan inspirasi buku Koala Kumal. Dari beberapa talkshow dan cerita di blognya, Raditya dika menamai karya terbarunya dengan judul koala kumal karena melihat gambar seekor koala di Aussie yang sedih akibat habitatnya yang berupa hutan lebat udah rusak habis dibabat oleh manusia. Koala itu udah nggak nyaman lagi tinggal di habitat aslinya. Hal yang sama ternyata juga aku rasain.

Sesuatu yang pernah aku tinggalkan dan sekarang ketika aku kembali, semua nggak lagi sama seperti dulu. Sesuatu itu berwujud rumah J. Dulu, aku mengenal rumah sebagai tempat kembali yang paling nyaman. Entah dari suasananya, dari lingkungannya, dari kehangatan keluarga dan semua hal terbaik yang aku rasakan. Tapi sekarang rasanya beda. Terlalu banyak perubahan drastis yang entah kenapa bikin aku nggak nyaman lagi.

Sepertinya hal-hal yang sepele, tapi semuanya terasa bermakna. Sekarang, aku udah nggak bisa lagi melihat pemandangan indah di sebelah rumah setiap pagi setiap hari karena lahan yang dulunya sawah udah berubah dibikin perumahan. Mama yang udah pindah menetap ke rumah lain. Seseorang yang ada di rumah yang sangat aku sayangi, Yuk Na yang udah pergi ke surga. Seluruh kenangan manis yang selama ini ada di rumah rasanya udah nggak lengkap lagi. Keadaan di rumah udah beda. Tinggal mama wit dan aku yang terkadang pulang. Rumah yang selama ini aku tinggalin dari masih umur 40 hari sampai sekarang, rasanya bukan habitatku lagi. Aku ngerasa nggak kenal sama rumahku yang sekarang.


Yaa aku tahu, seiring berjalannya waktu nanti pasti akan ada keadaan yang berubah. Mungkin aku aja yang terlalu lebay dengan perubahan yang drastis ini.  Aku hanya harus bisa beradaptasi di keadaan yang baru ini, karena perubahan itu pasti datang dan tidak ada sesuatu yang abadi J

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

len-jelenan ke bali jegeg

Just a reminder :)

Inspirasi Perjuangan dari seorang Karmaka Surjaudaja